Bagi mereka yang sudah cukup lama berkecimpung di dalam dunia tulis menulis, merangkai kata bukanlah perkerjaan yang sulit. Tinggal ambil pena, tarik nafas, konsentrasi sedikit dan lalu tinta akan mengalir lancar di atas kertas putih membentuk kata demi kata, terangkai dalam kalimat demi kalimat menjadi paragraf yang tertata dan enak dibaca. Namun tidak demikian bagi mereka para pemula. Merangkai kata bisa menjadi aktivitas pemecah semangat karena sering terjadi dan disadari pemakaian kata yang sama, itu lagi itu lagi.
Saya pun mengalami hal yang sama. Namun, ada tiga hal yang saya lakukan dalam merangkai kata yang mungkin berguna bagi pembaca dan penulis pemula:
Perbanyak kosa kata
Dalam dunia komunikasi, perbendaharaan kata yang kita miliki akan cukup mewarnai hidupnya sebuah tulisan. Untuk itu, pintar-pintarlah kita memperbanyak kosa kata bahasa sendiri. Caranya cukup gampang. Pergunakanlah kata-kata sinonim - beda kata sama arti, atau pergunakanlah anti antonim - lawan kata. Terkadang dengan menggunakan sinonim atau antonim, kalimat yang dipakai pun menjadi sedikit lebih indah, ber-rima. Cara lain untuk memperbanyak kosa kata adalah dengan mengisi TTS - teka teki silang, yang menantang kita untuk berpikir mencari padanan kata. Terkadang pula dalam mengisi TTS kita “dipaksa” untuk rajin membuka kamus bahasa Indonesia, baik itu bentuk cetak ataupun bentuk artikel di internet.
Sederhana
Terbayang bukan di benak kita bahwa pembaca tulisan di Kompasiana berada dalam rentang tingkat pemahaman yang panjang. Karena saya menginginkan tulisan saya bisa dibaca sampai oleh mereka yang tingkat pemahamannya biasa-biasa saja (karena tingkat pemahaman saya juga masih biasa), maka saya lebih menyukai memakai kata-kata atau bahasa yang sederhana, tidak jelimet, mudah dimengerti. Kata-kata asing dan aneh pun memang kadang saya pakai, tapi cenderung yang simpel saja.
Menyambung
Untuk lebih menyederhanakan tulisan, saya terkadang memperpendek sebuah kalimat. Baik karena kalimat yang dibuat pendek-pendek atau pun panjang, ada baiknya sebelum tulisan itu kita kirimkan (posting) kita baca sekali atau dua kali lagi. Baca dan rasakan tulisan kita, apakah sudah menyambung antara satu kalimat atau segmen kalimat dengan segmen kalimat yang lain atau belum. Terkadang, saya kemudian membubuhkan beberapa tambahan kata “sambung” seperti “yang”, “adalah”, “yaitu” atau bahkan dua tiga kata tambahan yang diperlukan agar tulisan menjadi “mengalir”.
Di luar tiga hal itu, yang juga cukup membantu dalam merangkai kata adalah:
- Rajin membaca, karena kita bisa belajar dari tulisan orang lain dan bisa mengikuti langkah penulis lain dalam merangkai kata
- Motivasi umum untuk kemajuan adalah: latih…latih…latih… (practise, practise, practise), dalam kaitan sebagai penulis ya diterjemahkan menjadi “menulis, menulis dan menulis”.
Kawan,
Selamat menikmati aktivitas tulis menulis.
Sumber : Kompasiana BLOGSHOP
0 komentar:
Post a Comment
ZIIDHIAN ONLINE - Blog ini berisi Tips, Software, Aplikasi, Game, Trik Facebook, Trik Bloging dan Masih Banyak Lagi.
Terima Kasih atas kunjungannya, jangan lupa datang lagi ya....hehe